Tentang Navigasi Orang Jogja

kompas tertanam di setiap otak orang Jogja
kompas tertanam di setiap otak orang Jogja

“Rumah tante SELATAN Hyatt, ada gapura besar ke BARAT ada sekolah SD masih ke BARAT sdikit”…

Dassss!!! Bingung gak tuh dikasih arah kyk gitu? Tapi ini benar-benar terjadi. SMS dari tante saya di Jogja yang rumahnya ingin saya kunjungi ya isinya seperti itu.

Dari kecil, saya dan mungkin seluruh warga yang besar di jabodetabek diajari kiri-kanan-lurus untuk menunjuk arah suatu tempat. Tapi tidak untuk orang Jogja. Mereka berpegangan dengan arah mata angin untuk berkomunikasi masalah arah. Justru mereka agak kebingungan kalau disuruh menjelaskan dengan kiri-kanan-lurus.

Sesampainya di rumah tante saya tersebut, tentunya setelah tersesat sana sini terlebih dahulu, saya langsung menanyakan, kenapa tante memberikan petunjuk dengan arah mata angin? Dia agak sedikit kaget. Ternyata memang seperti itu kebiasaan orang Jogja dalam memberi petunjuk arah.

Saya mendapatkan jawaban yang relative sama dari tukang ojeg Tugu dan beberapa teman saya di Jogja.

Dua hari membiasakan diri dengan utara-selatan-barat-timur, sepertinya memang lebih efektif berkomunikasi dengan menyebutkan arah mata angin. Studi kasus dari penjelasan tante saya di atas, kalau dijabarkan dengan kanan-kiri-lurus, akan menjadi seperti ini:

“Rumah tante dari Hyatt belok kiri kalo dari arah tugu. Masuk ke gapura besar sebelah kanan Hyatt itu. Jalan terus sampai ketemu SD di kanan, masih lurus sedikit lagi”.

Jelas lebih sedikit kata2 yang dikeluarkan dengan utara-selatan-barat-timur, bukan?

Hanya saja, masyarakat tidak terbiasa menggunakan utara-selatan, jadi agak sulit mengubahnya.

Penulis: Iqbal

cinta dunia jurnalistik dan rekayasa genatika...

Satu komentar pada “Tentang Navigasi Orang Jogja”

  1. Gampang aja, bro.
    patokannya itu utara jogja pasti gunung bromo. Sisanya tinggal menyesuaikan. Jadi kalo lo lagi ngadep ke arah gunung yang gede, artinya lo lagi ngadep ke arah utara.

Tinggalkan komentar