Delapan Talenta Gemilang dalam Dewi Fashion Knight

Bisa dibilang, ini adalah acara yang paling ditunggu-tunggu dalam Jakarta Fashion Week 09/10, Dewi Fashion Night. Banyak wartawan yang membicarakannya sejak beberapa hari lalu. Wajar saja, mereka yang akan manggung adalah delapan desainer yang sudah hebat atau yang baru hebat. Lenny Agustin yang termasuk baru hebat. Show Lennor (brand dari Lenny) yang paling saya tunggu. Tapi, lagi-lagi blogger tidak diberi kesempatan meliput acara yang paling ditunggu-tunggu ini. Terpaksa deh, Cuma bisa lihat fotonya besok.

The Soul of Modernism menjadi tema besar Dewi Fashion Knight. Berikut saya coba review para desainer yang terlibat satu per satu. Biarlah tidak bisa melihat langsung, harus puas hanya dengan mendengar penjelasan mereka dan foto karya mereka.

Ali Charisma. Mendengar cerita panjangnya, mengingatkan pada Agnes Monica. Keinginannya untuk go internasional begitu besar. Sudah Sembilan musim terakhir, ia rutin ikut Hong Kong Fashion Week. Charisma menggabungkan gaya Eropa dengan unsur Indonesia.

Barli Asmara belajar dunia mode secara otodidak. Ia khas dengan rancangan kreasi tangan seperti origami dan kerajinan. Kekhasan lain dari Barli adalah permukaan bertekstur dalam menyuguhkan gaya modern dan edgy pada desain-desainnya.

Deden Siswanto yang merupakan ketua APPMI Bandung selalu melahirkan karya-karya penuh budaya yang imajinatif. Ia terkenal rajin dalam riset sebelum berkarya.

Denny Wirawan merupakan salah satu lulusan Lomba Perancang Mode. Busana berbahan kain tenun Indonesia atas kerja sama dengan Citra Tenun Indonesia karyanya sudah sampai ke Paris dan Milan. Bukti eksistensinya di dunia internasional.

Lenny Agustin yang beberapa hari yang lalu menguasai fashion tent sendiri juga masuk hitungan dalam Dewi Fashion Knight. Nuansa ceria dan playful selalu menjadi cirri khasnya. Batik, lurik, dan tenun dikembangkan dalam karyanya, bukti Lenny ikut mengembangkan budaya nusantara.

Salah satu karya Lenny. Dok: JFW 09/10.

Oka Diputra berciri khas pada kesederhanaan ornamentasinya. Ia lebih memfokuskan pada siluet bervolume. Lebih mengandalkan teknik ikat mengikat dan membatasi penggunaan ritsleting dan kancing.

Siapa yang tidak kenal nama Oscar Lawalata? Ia ikut memeriahkan fashion tent malam ini. Oscar selalu menggali tradisi Indonesia.

Salah satu karya Oscar Lawalata

Sally Koeswanto yang merupakan lulusan The White Fashion House Design School, Sydney, dikenal dengan eksplorasinya yang menantang. Dinamis, sensual, dan provokatif adalah gambaran desain-desainnya.