Salam Vespa! (sequel)

“Lebih baik naik vespa”, begitu quote yang sering ada pada salah satu spare part vespa. Entah siapa yang berinisiatif menuliskan quote tersebut terlebih dahulu, tapi memang lebih asik naik vespa….

Hampir selalu di setiap perjalanan saya dengan menggunakan vespa bertemu dengan pengguna vespa yang lain dan hampir selalu juga ketika berpapasan tersebut, salam berupa senyum terlepas dari keduanya. Entah kapan dan siapa yang memulai, tapi itu sudah membudaya sejak lama dan sepertinya budaya tersebut akan berlanjut. Lambaian tangan atau klakson kerap kali mengikuti senyuman dari para pengguna vespa. Pernah suatu ketika, seorang kawan meminjam vespa saya untuk membeli makan. Sesampainya kembali, dia mengatakan bahwa saya hebat bisa mengenal semua pengguna vespa karena sepanjang perjalanannya dia disapa semua pengguna vespa. Saya menjawab, tidak satupun pengguna vespa di Bogor yang saya kenal kecuali orang bengkel tempat saya biasa berkeluh kesah. Itu memang budaya pengguna vespa. Walaupun tidak saling kenal, tapi persamaan itu (sama2 pengguna jasa vespa) mendorong kami tetap untuk memberikan salam. Salam yang menjadi ciri khas pengguna vespa. Salam vespa!

Ketika sedang mogok di jalan (wajar mogok, rata2 vespa yang beredar keluaran tahun 70-80an), banyak pengguna vespa lain berhenti sejenak dan menanyakan kenapa masalahnya. Ada saja yang ikut membantu mengutak-atik sampai beres. Suatu waktu vespa saya mogok, seorang pengguna vespa lain membantu mencari masalahnya. Hampir satu jam kami (atau lebih tepatnya dia) membetulkannya. Setelah selesai, saya menawarkan sejumlah uang tapi dia menolak. Kami hanya bertukar nomor HP. Sampai sekarang kami masih berhubungan.

Tidak hanya di jalan. Di bengkel2 khusus vespa pun kebersamaan itu ada. Setiap ada yang datang ke bengkel, tidak jarang dia menyalami semua orang yang ada di bengkel itu. Sang empunya bengkel tidak pernah mematok harga kalau kerusakan hanya membutuhkan keahliannya saja tanpa ada spare part yang diganti. Dia cuma minta berapa saja sedanya. Bagaimanapun, lebih baik naik vespa….

Penulis: Iqbal

cinta dunia jurnalistik dan rekayasa genatika...

3 tanggapan untuk “Salam Vespa! (sequel)”

Tinggalkan Balasan ke arief Batalkan balasan